Staf Khusus Kepresidenan RI Bidang Sosial Angkie Yudistia, saat ditemui di acara Rexona Hijab, Minggu (5/2)/Farah.id
Staf Khusus Kepresidenan RI Bidang Sosial Angkie Yudistia, saat ditemui di acara Rexona Hijab, Minggu (5/2)/Farah.id
KOMENTAR

ANGKIE Yudistia tidak pernah meminta untuk terlahir menjadi seorang tuna rungu. Namun, takdir tersebut tidak bisa ditolak dan membuatnya belajar menerima keadaan.

Meski sempat terpuruk, perempuan kelahiran Medan, Sumatera Utara ini mampu bangkit, berhasil dan sukses dengan berbagai kegiatan yang dilakukan sesuai dengan passion dalam dirinya.

Pada 2019, Angkie Yudistia diumumkan menjadi salah satu dari tujuh staf khusus milenial Presiden Joko Widodo. Ia dipercaya menangani dan menjadi juru bicara presiden di bidang sosial. Pencapaian tersebut tidak didapatkan begitu saja, karena sebelumnya Angkie sudah bergerak di bidang sociopreneur, khususnya untuk kelompok disabilitas.

Dirinya mengatakan, tidak gampang diciptakan sebagai seseorang yang memiliki keterbatasan, karena butuh kekuatan untuk bisa menerima diri sendiri. Proses penerimaan itulah yang membuat perempuan berhijab ini merasakan nikmat yang berbeda.

“Semua orang itu punya keunikan masing-masing. Aku selalu bilang ke diri ku, nggak apa-apa ya kalau punya keterbatasan, tapi ayo bergerak untuk menggapai mimpi, karena kehidupan itu untuk bergerak menggapai mimpi,” kata Angkie saat ditemui di acara Rexona Hijab Natural, Minggu (5/2).

Dalam komunitas tuna rungu, Angkie dikenal sebagai wirausahawan sekaligus CEO. Dia sukses membangun perusahaan bagi kaum disabilitas. Maka dari itu, mempunyai keterbatasan bukan menjadikannya batasan, justru menjadi rasa syukur yang saat ini  diaplikasikannya dalam balutan hijab. Dengan berhijab dirinya merasa lebih tenang, bahkan karirnya terus meningkat ketika berhijrah.

“Jadi, di balik keterbatan kita dan masalah, percaya deh akan indah kemudian. Dan selama aku berhijab, alhamdulillah nggak pernah dapet diskriminasi dari orang, justru aku sangat dihargai. Apalagi kalau lagi jalan ke luar negeri, tiba -tiba ada yang ingetin waktu sholat dan ada yang kasih tahu juga makanan halal dan haram,” ujar Staf Khusus Presiden RI di bidang sosial ini.

Angkie Yudistia menuliskan beberapa pesan di papan Rexona Hijab/Farah.id

Sekadar diketahui, self confidence merupakan sebuah keyakinan yang dimiliki seseorang, yang dapat dilihat dari tingkah laku, emosi, bahkan keyakinan. Tuhan menciptakan manusia dengan akal sehat.

Manusia memiliki aset terbesar, yaitu otak, di mana di dalamnya ada sistem kontrol yang luar biasa. Ketika otak mampu diolah dengan baik, maka akan membawa perubahan yang baik pula pada pemiliknya dan orang di sekitarnya.




Konsisten dengan Aksi Sosial Kemanusiaan, dr. Ayu Widyaningrum Raih Socialpreneur Award 2004 dalam I Fashion & Masterpiece 2024

Sebelumnya

Transformasi Kahiyang Ayu Menjadi Sosok Perempuan Inspiratif

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women